Love and Secret

When it turns out anything about blogging, I'm sixteen years old :')
Tampilkan postingan dengan label Review Film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Review Film. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Januari 2016

Me, and Earl, and The Dying Girl - Greg is Me!!

Diposting oleh Desy Amelia di 05.19 3 komentar
ATTENTION!! SPOILER ALLERT!

Me and Earl and The Dying Girl adalah sebuah film yang menceritakan tentang Greg (Thomas Mann) seorang siswa tingkat akhir yang merupakan seseorang yang berusaha untuk tak terlihat disekolahnya dan membenci dirinya sendiri. Greg sudah berteman lama dengan Earl (RJ Cyler), seorang anak yang sudah dikenalnya mulai dari TK. Greg menyebut earl bukanlah teman melainkan partner (rekan) karena Greg merasa berat untuk menanggung konsekuensi dari kata ‘teman’ itu sendiri. Kenapa juga disebut rekan? Karena Greg dan Earl suka membuat film yang terinspirasi dari film klasik yang sering dipertontonkan ayah Greg semenjak mereka kecil.  Suatu hari, Greg mendapat kabar bahwa Rachel (Olivia Cooke) menderita penyakit kanker leukemia stadium empat. Sang ibupun memaksa Greg untuk mulai bergaul dengan Rachel agar Rachel merasa lebih baik, namun Greg merasa terpaksa untuk melakukannya.


Minggu, 03 Januari 2016

Antara The Twilight Saga, Hunger Games, dan Divergent

Diposting oleh Desy Amelia di 04.52 1 komentar
Kita semua tau belakangan ini banyak movie series yang diangkat dari novel-novel bergendre fantacy sci-fi yang lagi digandrungi sama remaja-remaja diseluruh dunia. Liat aja kesuksesan Twilight atapun The Hunger Games. Munculnya film-film ini juga menimbulkan munculnya berbagai macam fandom dan menyebabkan banyak remaja yang jadi multi-fandom, bener ga? Haha I know what you feel. Well, aku personally suka banget sama film-fim yang dingkat dari novel bergendre romance-fantacy-scifi ini. Sebut saja aku penggemar berat Twilight Saga, yup film yang buat aku mengenal dan mengagumi sosok vampire ganteng nan lembut Edward Cullen. Di postingan kali ini aku bakal cerita tentang tiga film yang sukses besar menarik para remaja dengan karakter cewek yang menarik perhatian atau mungkin cerita tentang cinta segitiga, yang jelas karakter utamanya itu cewek! KArena ini berhubungan dengan film yang diangkat dari series novel, so aku pengen ngulas 3 series yaitu Twilight Saga, The Hunger Games, dan Divergent Series. Well sebenarnya ada The Mortal Instrument, cuma karena filmnya bisa dibilang ‘kurang’ dan sampe sekarang belum ada kabar sekuelnya so, mungkin lain kali buat The Mortal Instrumen. Sebenarnya filmnya sendiri menurut aku pribadi enak kok, hanya saja memang keliatan kurang, mau itu dari segi efek maupun acting para pemainnya. Tapi uda deh takut ntar diserang sama para shadow hunter. 3 film ini aku ulas (dengan caraku sendiri) berdasarkan tingkat yang paling disukai.



1. The Twilight Saga

Film ini mengingatkan masa-masa SMA yang ga begitu menyenangkan di sekolah tapi lumayan di dunia maya. Film ini yang mengantarkan masa-masa kelam dimana sering begadang buat nulis fanfiction atau online bareng member grup lainnya. Udah cerita mengenang masa lalunya, sekarang kita cerita karakter di filmya. Well, my fav karakter uda jelas Edward Cullen! Tapi disini karakter utamanya adalah Bella Swan. Novel karangan Stepehenie Meyer ini sukses buat para remaja dan mamud alias mama muda diseluruh dunia habis-habisan mengagumi sosok vampire nan ganteng Edward Cullen. Menceritakan tentang kisah hidup Bella yang baru saja pindah ke kota Forks dimana singkat cerita Bella jatuh cinta sama Edward dan mengetahui bahwa Edward adalah vampire dan well keluarganya juga vampire serta kisah vampire-vampire lainnya hingga pertarungan dengan vampire dan melahirkan anak setengah vampire, wah!!! Singkat cerita di film ini karakter utama Bella Swan harus mengikuti lika-liku kehidupannya yang aduhai bersama Edward dan vampire lainnya, mulai dari Twilight hingga Breaking Dawn. Mulai dari vampire yang memburu Bella aka James, the Volturi, Riley and Victoria, sampeee The Volturi lagi. Bella digambarkan disini sebagai perempuan yang mungkin kalau jalan aja mudah tersandung. Karena itu difilm ini Bella selalu dilindungi sama Edward dan keluarganya. Memang film ini bukan berisi tentang perempuan yang kuat dan tangguh, tapi Bella bisa dibilang pemberani kok.  Jelasnya di kelima film ini menceritakan perjuangan Bella buat mempertahankan cinta sejatinya which is Edward Massen Cullen dan memperjuangkan anaknya yang sangat disayanginya dan melindungi semua keluarganya. Overall, this story is all about accept your true love (doesn’t matter if he’s a vampire), stay loving him even when he leaves you, protect your loved one, and be who you are (even if you’re born to be a vampire).

Sabtu, 19 Juli 2014

Favorite Movie All The Time

Diposting oleh Desy Amelia di 23.55 1 komentar


1. Forrest Gump
Film yang menceritakan tentang kilas balik kehidupan Forrest Gump ini benar-benar memukau saya. Saya menikmatinya dari awal hingga akhir. Forrest Gump yang mempunyai IQ dibawah rata-rata ternyata memiliki banyak pengalaman yang luar biasa dan bahkan masuk ke dalam kejadian-kejadian sejarah. Film ini sebenarnya fiksi dan bukan diangkat dari kisah nyata. Jadi ya kita harap maklum dengan banyaknya kejadian di hidup Forrest yang banyak bisa dibilang menakjubkan. Mulai dari dia bisa jadi juara Ping Pong Internasional sampe bisa mempunyai perusahaan tambak udang terbesar oh dan bahkan bertemu dengan presiden. Ditambah lagi kisah cintanya dengan Jenny. Saya member rating film ini 10/10!! Walaupun jalan cerita yang panjang tetap saja saya menikmati adegan demi adegannya. Adegan fav saya adalah saat Jenny berteriak pada Forrest karena anak-anak jahat yang ingin mengejar Forret. ‘Run Forrets Run!!’


dan ini jadi salah satu bangku yang terkenal di dunia


2. Les Miserables
Sedih banget adegan ini
Ini film uda kayak film Opera karena semuanya para tokohnya bernyanyi semua. Film yang diangkat dari novel yang berjudul sama karangan Victor Hugo ini membuat saya menangis di akhir-akhir film. Film tentang revolusi Perancis ini bukan hanya mengangkat cerita tentang revolusi tetapi juga ada tentang penglaman hidup seseorang berubah dari orang pendendam menjadi orang yang mengasihi sesama, seorang gadis yang harus menghidupi anaknya, hingga tentang kisah percintaan dan juga kesetiaannya terhadap pekerjaannya. Durasi yang panjang sebenarnya agak membuat saya bosan diawal-awal film. Namun tetap saja ini menjadi salah satu film favorite saya. Dan saya suka kebanyakan dari musiknya. Dan para pemainnya juga semua actor dan actress kesukaan saya, mulai dari Hugh Jackman sampe Eddie Redmayne. Dan juga khualitas vocal mereka ga perlu diuji. Adegan favorite saya adalah saat Marcus nyanyi didalam ruangan kosong tentang teman-temannya yang sudah meninggal (Empty Chair at Empty Tables).




Jumat, 18 Juli 2014

HE’S JUST NOT THAT INTO YOU, Liat Sisi Lain dari Cowok!

Diposting oleh Desy Amelia di 03.37 3 komentar



“If  you ever sat by the phone, wondering why he said he would call, but it didn’t. or why your relationship just isn’t going to the next level…. He Or she is just not that into you…” – HE’S JUST NOT THAT INTO YOU 



Pertama kali baca synopsis film ini itu di majalah yang baru saya beli. Awalnya memang suka baca-baca synopsis film dan begitu ketemu yang tertarik langsung nyari file-nya ke seantero teman. Nah synopsis film ini awalnya berkesan untuk saya, tapi saya ga terlalu exited untuk mencari file-nya. Soo yaa nunggu kalo ada aja. Nah suatu hari saya lihat file film ini di laptop teman saya.

Ceritanya tentang beberapa pasangan yang mengalami kisah cinta yang pahit dan manis. Mulai dari yang sedang mencari pasangannya sampai permasalahan pasangan yang sudah menikah. Rentetan artis yang main di film ini sih kalo menurut saya ga main-main. Mulai dari Ginnifer Goodwin (Gigi), Jennifer Aniston (Beth), Jennifer Connely (Janine), Scarlett Johanson (Anna), Drew Baarrymore (Mary), Bradley Cooper (Ben), Ben Affleck (Neil), Justin Long (Alex), Kevin Connoly (Connor). Cerita dimulai saat Gigi kencan sama Connor, mereka dicomblangi sama Janine. (Sebelumnya, mereka ada yang saling berhubungan atau kenal satu sama lain ada yang ga sama sekali kenal satu sama lain). Cerita berlanjut dimana Gigi ngerasa cocok sama Connor dan menanti-nanti telpon dari Connor karena biasanya cowok bakal nelpon si cewek setelah kencan pertama. Lama ditunggu tapi ternyata Connor ga nelpon2 juga. Gigi mulai galau dooong, Janine sempat nyemangati dia kalo dulu juga suaminya ga nelpon dia selama 11 bulan setelah kencan pertama mereka tapi ternyata sekarang suami Janine adalah suami yang paling baik di dunia. Ada Beth yang uda berhubungan selama 7 tahun bersama Neil dan Beth sebenarnya menginginkan Neil untuk mengajaknya menikah tetapi Neil adalah seorang yang tidak terlalu memandang serius sebuah pernikahan. Sepertinya keadaan yang berbalik dari hubungan Janine dan Ben, dimana Janine dulu memaksa Ben untuk menikahinya disaat Ben belum siap.  Demikian juga dengan Mary, dia menganggap dia belum menemukan seseorang yang cocok dengannya, dia mencarinya hingga melalui alat-alat komunikasi modern zaman sekarang seperti myspace atau email.  Anna seorang yang menjalani hubungan yang tidak jelas statusnya bersama Connor juga belum menemukan pria idamannya karena dia merasa tidak mencintai Connor. 

Review Film Love Actually, Love Actually Is All Around!

Diposting oleh Desy Amelia di 03.23 1 komentar

Love Actually is all around!! Pecinta film drama komedi romantic mungkin setuju-setuju aja kalo saya katakan ini film salah satu best of the bestnya untuk romcom. Hmm Love Actually memang benar2 buat kita senyum2 sendiri nonton filmnya, dan termasuk saya!!

Love Actually Is All Around



Love Actually mengisahkan beberapa kisah cinta yang cukup kompleks, mereka semua memiliki hubungan satu sama lain dengan pasangan lain. Jadi dengan kata lain yaaa walaupun ceritanya berbeda beda tapi para tokohnya masih punya hubungan satu sama lain. Well, postingan saya ini mengandung Spoiler Allert yaaa..
Mari kita bahas tentang pasangan pasangan yang dikisahkan di film ini. Mulai dari Perdana Menteri dengan Manager Kateringnya (David & Natalie), teman kerja sekantor (Sarah & Karl), istrinya sahabat (Mark & Juliet), seorang penulis (Jamie) dengan cewek yang bantu beres2 rumahnya (Aurelia), seorang istri yang hampir diselingkuhin suaminya (Karen,Harry , dan Mia bawahannya), seorang figuran untuk adegan s*x (Judy & Jack), seorang anak SD yang lagi galau2nya cinta monyet (Sam & Joanna). Tapi berhubung banyak pasangan disini, saya bahas yang saya benar2 suka aja kali yaa. 

Sabtu, 12 Juli 2014

Every Child is Special. Setiap Anak Memang Spesial!

Diposting oleh Desy Amelia di 00.05 0 komentar


 
Every Child is Spesial atau Like Stars on Earth adalah film india yang bertemakan tentang anak –anak. Ishaan, tokoh utama dalam film ini merupakan anak penderita diseleksia. Ini adalah film paling recommended yang harus kalian tonton, ga afdol rasanya suka sama anak-anak tpi belum pernah nonton film ini..
Kisahnya menyentuh banget, Ishaan yang tak bisa mengikuti pelajaran di sekolahnya sering kali mendapat cemooh dan amarah dari sang ayah, beruntung sang ibu dan kakak masih membelanya. Tak ada yang tahu tentang apa yang diderita Ishaan hingga saat Ishaan dipindahkan ke asrama dan bertemu dengan seorang guru seni yang baru, Nikumbh-guru inilah yang menyadari bahwa Ishaan menderita Diseleksia, dimana si penderita mengalami kesulitan menulis dan membaca, bagi mereka huruf-huruf maupun angkanya terlihat seperti menari , bayangkan saja kalau kita yang normal disuruh membaca huruf yang menari-nari, pasti sulit kan? 

Film ini harus banget kalian tonton, high recommended!! Kalo rating di IMDb itu 8,3/10 maka rating dari aku malah 10/10!! 8,3 itu uda termasuk waaah banget di IMDb, film-film yang dapat rating segitu uda dipastikan bagus dan bakalan memukau penonton.

Asli, aku nangis sepanjang film.. Well, mulai terisak-isak saat Ihsaan dipindahkan ke asrama, scene dimana keluarganya pergi dan tinggalah dia seorang diri. Lirik lagu yang mengisi scene tersebut juga bikin hati ga sanggup buat ga nangis, liriknya menceritakan betapa dia takut berpisah dari Mamanya.  

“Aku tidak pernah bilang padamu, betapa aku takut akan kegelapan, Ma.”

Jumat, 11 Juli 2014

The Fault In Our Stars, Bukan Tentang Kanker!

Diposting oleh Desy Amelia di 21.11 3 komentar


                Uda pada nonton The Fault In Our Stars ga? Kalo uda mari kesini bergabung dengan saya untuk membahas tentang film dan juga novelnya) The Fault In Our Stars ini uda jadi salah satu yang bikin hidup saya hancur  (bukan dalam hal beneran hancur) hanya saja baca dan nonton filmnya sama2 bikin ngeluari air mata dan frustasi. Ini adalah rekor terlama saya menangis menyaksikan film dan membaca novel. Sampe2 pas keluar bioskop itu malu dan nutupin mata. Lupa bawa tissue lagi, alhasil jilbab jadi basah. Behhh beneran ini uda kayak “The Knife in Our Heart”. But btw diluar dari hal itu tadi, yang bikin saya senang adalah love storynya dan betama mengesankannya seorang Augustus Waters. 

The Fault In Our Stars adalah novel best seller dari seorang novelis asal Indianapolis, John Green. Novel ini merupakan salah satu #1 New York Times Bestseller dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Novel ini telah diterjemahkan ke Bahadsa Indonesia dengan judul kecilnya Salahkan Bintang-Bintang. 

Cover film The best of the best bagi sayaa


                Hazel Grace Lancaster, seorang anak gadis berumur 16 tahun yang menderita penyakit kanker paru-paru stadium empat yang harus membawa tangki oksigen kemanapun dia pergi untuk membantunya bernafas. Penyakit yang dideritanya membuat dia lebih senang menghabiskan waktu dengan membaca dan menonton acara televise kesukaannya. Hal ini membuat kedua orang tuanya khawatir sehingga mereka merekomendasikan Hazel untuk mengikuti sebuah kelompok yang disebut Kelompok Pendukung, yaitu kelompok para pengidap  kanker yang bergabung untuk saling menyemangati satu sama lain. Dan disanalah awal pertemuannya dengan seorang pria tampan, Augustus Waters.

Rabu, 05 Juni 2013

Easy A

Diposting oleh Desy Amelia di 08.11 0 komentar
Selamat malaamm :D Hai hai aku lagi suka2nya dengerin soundtracknya Easy A kan, so aku mau ngasih sedikiit info ttg film ini. Lets chech it out ;)

Easy A (2010)

Directed by Will Gluck  
Written by Bert V. Royal
Starring Emma Stone, Penn Badgley, Amanda Bynes, Thomas Haden Church, Patricia Clarkson, Stanley Tucci, Cam Gigandet, Lisa Kudrow, Malcolm McDowell, Aly Michalka, Dan Byrd 
Studio Will Gluck Productions   
Running time 92 minutes  
Country United States
Language English


http://amiratthemovies.files.wordpress.com/2011/02/easy_a_poster.jpg



This is it, Emma Stone! This is the exact moment that you’ve been waiting for! The real road to stardom! Ya… Emma Stone jelas bukan seorang aktris baru yang ditemukan sutradara Will Gluck untuk membintangi film yang menjadi karya keduanya, Easy A. Sebelumnya, Stone telah menunjukkan bakat yang menunjukkan bahwa ia adalah seorang aktris dengan bakat komedi yang sangat menyegarkan di Superbad (2007), The House Bunny (2008) dan Zombieland (2009), namun dengan porsi peran yang tidak begitu besar. Namun lewat Easy A, sebuah film drama komedi remaja yang memiliki kualitas cerita yang jauh berada di atas film-film sepantarannya, Emma Stone benar-benar diberikan kesempatan untuk bersinar terang. Dan ia melakukannya dengan baik. Dengan sangat baik!

 

Kapan sebuah film drama komedi remaja berada pada level secerdas ini? Mungkin Mean Girls (2004) — yang ditulis oleh Tina Fey dan berhasil meroketkan nama Lindsay Lohan — adalah yang terakhir melakukannya. Seperti halnya film drama komedi remaja sukses lainnya yang mengambil tema cerita literatur klasik sebagai inspirasi ceritanya – Clueless (1995) yang mengambil inspirasi dari karya Jane Austen, Emma, dan 10 Things I Hate About You (1999) yang mengambil inspirasi dari karya William Shakespeare, The Taming of the Shrew — penulis naskah, Bert V. Royal, juga mengadaptasi jalan cerita The Scarlet Letter karya Nathaniel Hawthorne untuk jalan cerita Easy A, yang berkisah mengenai perjuangan untuk menciptakan kehidupan baru setelah melalui beberapa kejadian yang membuat kehidupan sang karakter utama dipandang sebelah mata.

Dalam Easy A, Stone berperan sebagai Olivia Penderghast, seorang gadis biasa yang eksistensinya di sekolah sama sekali tidak pernah dipedulikan banyak orang… hingga akhirnya ia membuat suatu kebohongan pada temannya, Rhiannon (Aly Michalka), bahwa ia telah kehilangan keperawanan… yang secara tidak sengaja terdengar oleh Marianne Bryant (Amanda Bynes), seorang gadis yang selalu menerapkan prinsip agama dalam setiap pandangan dan perbuatannya. Olivia jelas tidak akan menyangka kebohongan yang ia ungkapkan akan menjadi sebesar itu dan membuat ia kini menjadi pusat perhatian seluruh siswa di sekolah.


Perhatian seluruh masyarakat di sekolah… namun tidak untuk hal yang baik. Ia secara perlahan kini dianggap sebagai simbol wanita murahan bagi teman-temannya. Awalnya, Olivia menikmati status dan perhatian tersebut, walaupun setelah beberapa lama, Olivia tersadar bahwa dia membenci dirinya yang baru. Tidak mau terjebak seperti karakter Hester Prynne di novel The Scarlett Letter yang ia pelajari, dimana karakter tersebut hanya dapat berdiam diri ketika ia dihakimi oleh banyak orang, Olivia kini menyusun rencana untuk dapat memulihkan nama baiknya kembali di sekolah.

Untuk sebuah drama komedi remaja dengan durasi tayang selama 92 menit, Easy A menawarkan begitu banyak tema yang mendalam di sepanjang jalan ceritanya. Mulai dari seks, persahabatan, keperawanan, pengkhianatan hingga fanatisme dalam mempercayai suatu hal mampu diolah dengan baik oleh penulis naskah, Bert V. Royal, dengan sangat baik. Semua tema yang terkesan berat dan dimasukkan dalam jalan cerita Easy A tersebut justru tidak mengurangi kandungan komedi yang ada di dalamnya ketika Bert secara cerdas berhasil muncul dengan banyak dialog-dialog satir yang sangat mampu untuk mengundang senyum siapapun yang mendengarnya.

Kelemahan Easy A terdapat pada paruh kedua film ini, ketika karakter Olivia digambarkan telah menemui titik terendah dalam kehidupannya dan berusaha untuk bangkit kembali. Entah mengapa, bagian ini terasa hanya sebagai bagian yang diperpanjang dan kurang begitu esensial untuk berada di dalam jalan cerita. Bagian ketika Olivia mendapat ajakan kencan pertama oleh seorang pemuda juga tidak terasa terlalu berguna ketika bagian tersebut kurang begitu mampu dipertajam kehadirannya oleh Will Gluck. Untungnya, titik-titik lemah ini sama sekali tidak membawa turun kualitas Easy A secara keseluruhan – walaupun ending yang disajikan juga terkesan terlalu biasa setelah kualitas tinggi yang dihadirkan film ini di sepanjang cerita sebelumnya.

Dan apa yang membuat nama Emma Stone begitu banyak dibicarakan ketika ia membintangi film ini? Daya tariknya, yang paling terutama. Daya tarik akan seorang gadis berambut merah yang mampu melontarkan begitu banyak kalimat-kalimat satir dari mulutnya. Sebagai Olivia, Stone dengan sangat sempurna mengeluarkan daya tarik tersebut sekaligus kemampuannya dalam menghidupkan setiap dialog dan adegan yang menyertakan dirinya. Tak hanya Stone, bintang-bintang muda lainnya juga berhasil mencuri perhatian di film ini, khususnya Amanda Bynes yang berperan sebagai Marianne Bryant. Walau tidak mendapatkan porsi peran sebesar Stone, namun dialog-dialog Marianne yang tak kalah satirnya dengan dialog Olivia berhasil membuat Bynes tampil sangat menyegarkan.

Selain dipenuhi dengan talenta-talenta muda, Easy A juga dipenuhi dengan nama-nama aktor dan aktris komedi kaliber seperti Stanley Tucci, Patricia Clarkson, Thomas Haden Church, Lisa Kudrow dan Malcolm McDowell. Yang membuat peran mereka sedikit berbeda dengan peran-peran karakter dewasa di banyak film drama komedi remaja lainnya, di sini mereka digambarkan sebagai karakter dewasa yang cerdas dan bijaksana, daripada digambarkan hanya sebagai peran pendamping tanpa memberikan kontribusi peran yang jelas. Dari nama-nama tersebut, Tucci dan Clarkson tampil sangat jenaka dengan peran mereka sebagai orangtua Olive. Beberapa dari penonton kemungkinan besar akan mengharapkan bahwa mereka memiliki orangtua yang sejenaka pasangan Tucci dan Clarkson.

Easy A mungkin bukanlah film pertama yang berhasil mengeluarkan sisi terbaik dari sebuah kisah yang memanfaatkan kehidupan remaja dan sekolah sebagai latar belakang ceritanya. Namun, hampir tidak ada drama komedi remaja yang tampil selucu dan secerdas ini dalam beberapa tahun terakhir. Ini yang membuat Easy A tampil begitu istimewa. Naskah yang dipenuhi dengan jalan cerita yang menyenangkan untuk diikuti, dialog-dialog satir nan cerdas serta mampu dihidupkan dengan sangat baik oleh para jajaran pemerannya – khususnya Emma Stone yang tampil dengan begitu menyihir di sepanjang film, Easy A adalah sebuah drama komedi remaja dengan kualitas yang akan diharapkan setiap orang ada di setiap film bergenre serupa.

Quotes : 

Olive Penderghast: [from trailer] A is for Awesome

Olive Penderghast: I might even lose my virginity to him. I don't know when will it happen. You know, maybe in five minutes, or tonight, or sixth months from now, or maybe on the night of our wedding. But the really amazing this is, it is nobody's goddamn business.  

Olive Penderghast: [about Natasha Bedingfield's "Pocket of Sunshine"] Blech! Worst song ever!

Rhiannon: We are not friends anymore.
Olive Penderghast: Oh.
Rhiannon: We are officially over!
Olive Penderghast: OH RATS!
Rhiannon: Hey I want my Juicy sweat shirt back! It's way to loose around your chest anyway!
Olive Penderghast: Ohhhhh burn!

Rhiannon: Just because you lost your virginity doesn't mean you can go around throwing your cat at everybody!

Rosemary: Olive! There's a young man here to see you
[starts speaking in a Southern accent]
Rosemary: He said something about asking for your hand in marriage!
Olive Penderghast: [Also speaking in a Southern accent] Oh, happy day, Mama! Oh, I thought I was gonna have to spend my dowry on booze and pills to numb the loneliness. A gentleman caller, hurray!

Olive Penderghast: Do you have a religion section?
Bookstore guy: It's right over there. Can I help you with something?
Olive Penderghast: The Bible.
Bookstore guy: That's in bestsellers, right next to Twilight.

Olive Penderghast: Ironically, we were studying "The Scarlet Letter", but isn't that always the way? The books you read in class always seems to have a strong connection with whatever angsty adolescent drama is being recounted. I consider this. Except for "Huckleberry Finn", 'cause I don't know any teenage boys who have ever run away with a big, hulking black guy.

Eighth Grade Olive: So, I think this is the part where you're supposed to stick your tongue in my mouth. It's just what I've heard.
Eighth Grade Kid: Just give me a second, okay?
Eighth Grade Olive: According to my watch, you have 382 of them.
Eighth Grade Kid: How do you do that?
Eighth Grade Olive: What?
Eighth Grade Kid: Add so fast. And you also talk like a grown up.
Eighth Grade Olive: Don't worry. I'm not nearly as smart as I think I am.




source : http://amiratthemovies.wordpress.com/2011/02/06/review-easy-a-2010/
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Someday In London Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos