Love and Secret

When it turns out anything about blogging, I'm sixteen years old :')

Sabtu, 12 Juli 2014

Every Child is Special. Setiap Anak Memang Spesial!

Diposting oleh Desy Amelia di 00.05


 
Every Child is Spesial atau Like Stars on Earth adalah film india yang bertemakan tentang anak –anak. Ishaan, tokoh utama dalam film ini merupakan anak penderita diseleksia. Ini adalah film paling recommended yang harus kalian tonton, ga afdol rasanya suka sama anak-anak tpi belum pernah nonton film ini..
Kisahnya menyentuh banget, Ishaan yang tak bisa mengikuti pelajaran di sekolahnya sering kali mendapat cemooh dan amarah dari sang ayah, beruntung sang ibu dan kakak masih membelanya. Tak ada yang tahu tentang apa yang diderita Ishaan hingga saat Ishaan dipindahkan ke asrama dan bertemu dengan seorang guru seni yang baru, Nikumbh-guru inilah yang menyadari bahwa Ishaan menderita Diseleksia, dimana si penderita mengalami kesulitan menulis dan membaca, bagi mereka huruf-huruf maupun angkanya terlihat seperti menari , bayangkan saja kalau kita yang normal disuruh membaca huruf yang menari-nari, pasti sulit kan? 

Film ini harus banget kalian tonton, high recommended!! Kalo rating di IMDb itu 8,3/10 maka rating dari aku malah 10/10!! 8,3 itu uda termasuk waaah banget di IMDb, film-film yang dapat rating segitu uda dipastikan bagus dan bakalan memukau penonton.

Asli, aku nangis sepanjang film.. Well, mulai terisak-isak saat Ihsaan dipindahkan ke asrama, scene dimana keluarganya pergi dan tinggalah dia seorang diri. Lirik lagu yang mengisi scene tersebut juga bikin hati ga sanggup buat ga nangis, liriknya menceritakan betapa dia takut berpisah dari Mamanya.  

“Aku tidak pernah bilang padamu, betapa aku takut akan kegelapan, Ma.”


Bayangkan seorang anak yang setip harinya diurus oleh sang Mama ke sekolah sekarang harus megurus dirinya sendiri. Sebenarnya Ishaan bahkan tidak bisa mengancing baju dan mengikat tali sepatunya (ini adalah salah satu kekurangan yang diderita diseleksia). Well, sebenarnya malah ayahnya salah memasukkan Ishaan ke asrama, karena di asrama Ishaan semakin menjadi di olok-olok teman dan dimarahi bahkan dipukul oleh gurunya. Bahkan Ishaan menjadi sangat pendiam.Tapi… yaa kalo Ishaan ga dimasukin ke asrama, dia ga akan bisa jumpa sama sang guru dong yaa..

Ga tau uda berapa banyak air mata yang netes sampe pilek karena film ini.. gimana ngga? Sepanjang film aku nangis dan itu film durasinya 2 jam setengah!! 

Scene paling sedih selanjutnya dimana Ishaan menang saat lomba melukis dan memeluk sang guru di atas panggung, scene itu bener-bener buat tetesan air mata semakin menjadi-jadi.. plus juga saat Ihsaan liat kalo lukisan sang guru adalah gambar wajanya (Ishaan)!!

Well, banyak pelajarang yang bisa dipetik dari kisah ini. Salah satunya adalah bahwa kita tidak bisa memandang seseorang hanya melalui intelektualnya atau pendidikannya saja. Setiap orang punya bakatnya masing-masing. Contoh orang-orang yang sewaktu kecil menderita diseleksia dan kemudian besar malah mengejutkan dunia adalah Albert Einsten, Abisekh Batchan, Leonardo Da Vinci, Thomas Alfa Edison.  Mereka mengejutkan dunia dengan karya-karya mereka. Banyak penderita ini yang lebih memilih dibilang malas daripada harus mengakui bahwa mereka tidak mampu.

Berikut scene yang benar-benar menyentuh hati : Watch, SPOLIER!!
1.  Saat Ishaan bolos dari sekolahnya dan menjelajahi kota seorang diri
2.  Scene paling menyentuh, Ishaan dipindahkan ke asrama. Hingga dia menangis di kamar mandi.
3.  Ishaan mengangkat telepon ibunya tetapi tidak berkata apa-apa
4.  Keluarga Ishaan mengunjunginya dan Ishaan berlari mengitari lapangan serta saat Ishaan tidur dipelukan ibunya
5. Acara di sekolah Nimbugh dimana semua anak disana mengalami keterbelakangan mental, scene ini benar-benar menguras air mata, sedih rasanya melihat anak-anak itu
6.  Saat Nimbugh menceritakan tentang Kota Solomon pada ayah Ishaan :
7.  Saat Ishaan berkemas dan mengancing serta memasang tali sepatunya sendiri disaat penghuni asrama sedang tidur pulas
8. Scene saat kemenangan Ishaan saat lomba melukis, lalu Ishaan memeluk gurunya itu. Ini juga bikin duuhh, kain buat ngelap air mata uda basah!!
9.  Scene terakhir saat Ishaan akan memasuki mobil dan berlari ke arah gurunya, Nimbugh.
10. Satu lagi, saat Nimbugh menyuruh ayah Ihsaan untuk membaca tulisan Cina, untuk memberi tahu bahwa begitulah Ishaan saat akan membaca..


0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Someday In London Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos

Like the Post? Do share with your Friends.