Judul Buku : The Fault In Ours Stars : Salahkan
Bintang-Bintang
Pengarang : John Green
Penerjemah : Inggrid Dwijani Nimpoeno
Penerbit : Qanita, PT Mizan Pustaka
Halaman : 422 halaman
The
Fault In Our Stars adalah novel best seller dari seorang novelis asal
Indianapolis, John Green. Novel ini merupakan salah satu #1 New York Times
Bestseller dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Novel ini telah
diterjemahkan ke Bahadsa Indonesia dengan judul kecilnya Salahkan
Bintang-Bintang.
Hazel
Grace Lancaster, seorang anak gadis berumur 16 tahun yang menderita penyakit
kanker paru-paru stadium empat yang harus membawa tangki oksigen kemanapun dia
pergi untuk membantunya bernafas. Penyakit yang dideritanya membuat dia lebih
senang menghabiskan waktu dengan membaca dan menonton acara televise
kesukaannya. Hal ini membuat kedua orang tuanya khawatir sehingga mereka
merekomendasikan Hazel untuk mengikuti sebuah kelompok yang disebut Kelompok
Pendukung, yaitu kelompok para pengidap
kanker yang bergabung untuk saling menyemangati satu sama lain. Dan
disanalah awal pertemuannya dengan seorang pria tampan, Augustus Waters.
Dengan
bermodalkan novel kesayangan Hazel, Kemalangan Luar Biasa, mereka semakin
dekat. Hingga suatu hari Augustus berniat membantu Hazel untuk memenuhi
keinginnyannya yaitu mengetahui kelanjutan cerita dari novel kesayangannya itu,
karena novel tersebut berakhir tepat di tengah kalimat dengan meninggalkan
banyak tanda Tanya untuk para tokohnya. Amsterdam, negara yang akan dikunjungi
mereka untuk bertemu dengan sang penulis Kemalangan Luar Biasa, Peter Van
Houten. Namun kejadian yang tak diduga sebelumnya terjadi saat mereka
mengunjungi lelaki tua itu. Sesuatu yang membuat Hazel kecewa, namun tidak
hanya sampai disitu, di Amsterdam lah sebuah kenyataan yang menyakitkan harus
diterima oleh Hazel.
Sepulang
mereka dari Amsterdam, keadaan semakin memburuk. Dan dari sinilah menurut saya
mulai klimaks dari kisah ini sendiri. Dari kenyataan itu kita akan semakin
dibawah jauh ke dalam perasaan Hazel yang memilukan. Tidak sampai disitu, akhir
dari novel ini akan membuat anda semakin
meneteskan air mata. Dan saya ingatkan, sebaiknya anda menyiapkan tissue
di akhir-akhir bab.
Novel
ini akan mempresentasikan kepada kita tentang kehidupan seorang gadis yang mengidap
kanker dan hubungannya dengan sang pacar serta teman mereka, Isaac, yang juga
pengidap kanker. Kita akan ikut masuk ke dalam kehidupannya dengan segala macam
persoalan yang ada. Kita akan mendapat pesan moral dari novel ini, bahwa kita
harus mensyukuri keadaan kita sekarang ini jika dibandingkan dengan mereka.
Hazel membuktikan itu dengan terus menjalani kehidupan demi orang tuanya dan
juga demi Augustus. Hazel dan Augsutus juga memilih menjalani hidup seperti
orang lainnya, tanpa ada kesedihan yang mendalam yang harus mereka ratapi.
Menurut saya jalan cerita dan
kisah dari novel ini tidak diragukan lagi. Hanya saja versi terjemahan ini
menurut saya kurang dalam segi terjemahannya. Banyak kata-kata yang masih susah
untuk dicerna. Kemudian juga dengan covernya yang menurut saya lebih ke cover
buku anak-anak. Saya pikir akan lebih bagus jika covernya dipertahankan cover
yang asli atau dibuat lebih mengarah ke remaja.
Novel ini sangat bagus dan akan
memberikan banyak pelajaran yang bermanfaat tentang kehidupan yang kita miliki.
Dengan segala kesusahan dan masalah yang dihadapi oleh tokoh utama dalam novel
ini, kita dapat mengambil hikmah yang dapat merubah cara pandang kita akan
kehidupan. John Green sangat mengerti akan perasaan para remaja yang sedang
dimabuk cinta, tanpa mengurangi sedikitpun unsur nilai dari kedidupan
didalamnya.
0 komentar:
Posting Komentar